Senin, 09 Februari 2009

Persatuan Becak Motor Minta Erna Perjuangkan Nasib Mereka


Pekanbaru - Persatuan Becak Simpang Kualu (PBSK) mengharapkan para caleg yang akan duduk dikursi dewan dapat memperjuangkan nasib dan kesejahteraan mereka bila terpilih nanti.
Harapan ini disampaikan PBSK kepada salah seorang caleg Partai Golkar, Erna Willianti disela kunjungannya kepangkalan becak simpang kualu kecamatan Tampan pada senin (9/2/09) kemarin.
Muslim (40), salah seorang penarik becak berharap banyak kepada para calon wakil rakyat agar kelangsungan angkutan ini diperhatikan. Dirinya khawatir jika nanti pemerintah mengeluarkan izin trayek angkutan umum masuk kedaerah pinggiran kota, hal ini akan sangat merugikan karena pendapatan mereka hanya dihasilkan dari mengantar penumpang kedaerah-daerah pinggiran kota tersebut.
“Kami mendukung apapun program pemerintah tentang angkutan umum, namun kebijakan yang dikeluarkan hendaknya tidak merugikan para penarik becak,”ungkapnya.
Anggota PBSK ini sedikitnya mempunyai 50 armada becak dan merupakan satu-satunya kelompok penarik becak yang terorganisir di Pekanbaru. “Selama ini kami tidak pernah melakukan pelanggaran terhadap peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah, sebab itu kami juga meminta agar hak kami mencari makan dapat terlindungi juga, semoga calon wakil rakyat ini dapat memperjuangkan keinginan kami,” tambah Muslim.
“Kami juga sangat berterimakasih kepada ibu Erna Willianti yang telah meluangkan waktu untuk mendengarkan aspirasi kami ini,” jelasnya.
“Kita akan berusaha untuk tetap memberikan ruang kepada para penarik becak agar dapat memenuhi kebutuhan hidup mereka,” ujar Erna Willianti caleg DPRD Riau dari Partai Golkar nomor urut 8 itu. Erna dengan tegas menyatakan akan memperjuangkan aspirasi ini sehingga kelangsungan oprasi becak didaerah ini dapat tetap berjalan. Untuk itu, kebijakan yang dikeluarkan pemerintah nantinya dapat memihak kepada mereka.
“Ini bukan yang pertama kali kami bertemu muka dengan PBSK, semoga dengan cara terjun langsung mendengar aspirasi seperti ini akan lebih efektif untuk mengetahui apa yang menjadi keinginan masyarakat,”ujar Erna.

Rabu, 04 Februari 2009

Demo, HMI Deklarasikan Gerakan Pemilih Cerdas

Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) genap berusia 62 tahun. Pengurus Cabang HMI Pekanbaru memperingati miladnya dengan berdemo mendeklarasikan gerakan pemilih cerdas.

Riauterkini-PEKANBARU- Puluhan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Pekanbaru menggelar aksi turun ke jalan, Kamis (5/2/09), sempena peringatan hari jadi atau milad HMI ke-62. Aksi diawali dengan berdemo di tepi jalan Jendral Sudirman, tepatnya di depan bundaran air mancur walikota Pekanbaru.

Dari tepi jalan aktivis HMI Pekanbaru menggelar spanduk, poster dan secara bergantian menyampaikan orasi. Dalam orasinya, para aktivis HMI mengigatkan semua pihak untuk memanfaatkan momen pemilu sebagai sarana memperbaiki keadaan bangsa, karena itu para pemilih harus cerdas dalam menentukan pilihannya.

Dalam rangka mengajak masyarakat tepat dan benar menggunakan hak pilih, maka HMI Pekanbaru mendeklarasikan Gerakan Pemilih Cerdas. Dalam pernyataan sikap tertulis yang dibagikan pengunjuk rasa, ada tiga maklumat yang disampaikan. Pertama harus ada pergerakan membangun karakter dan kedaulatan bangsa, kedua bergerak menata demokrasi yang berhikmad pada kebijaksanaan dan ketiga bergerak memperkokoh kesatuan dan keragaman.

Keberadaan aksi di tepi jalan tersebut tak sampai menyebabkan kemacetan. Hanya arus lalu-lintas agak tersendat. Sejumlah pengendara sengaja memperlambat laju kendaraanya untuk melihat sejenak aksi tersebut.

Setelah puas menyuarakan aspirasi dari tepi jalan, massa kemudian bergerak dengan berjalan kaki menuju gedung Radio Republik Indonesia (RII) Pekanbaru. Di radio plat merah tersebut, massa meminta maklumatnya disiarkan secara langsung.

Secara umum jalannya aksi berlangsung aman, lancar dan damai. Terlihat beberapa polisi melakukan pengawalan untuk mengantisipasi segala kemungkinan buruk.

riauterkini.com

Senin, 02 Februari 2009

Erna Willianti Fogging 150 KK di Kertama

Pekanbaru - Aksi Simaptik caleg Partai Golkar Erna Willianti caleg no 8 DPRD Riau dapil Pekanbaru dalam acara bakti sosial berupa pengasapan (fogging) di jalan Kertama RT1/RW7 Kelurahan Maharatu Kecamatan Marpoyan Damai, Minggu (1/2/09) disambut antusias warga. Pasalnya warga setempat sudah lama mendambakan fogging dari pemerintah untuk mengantisipasi penyebaran wabah demam berdarah.
Dipilihnya fogging di jalan Kertama karena ditemukan sejumlah warga yang terserang demam berdarah.
"Ada empat kasus DBD ditemukan di Kelurahan ini. Berhubung melakukan bakti sosial, maka kita dari caleg Golkar memberikan foging untuk 150 KK di RT ini,"ungkap Erna.
Fogging dimulai pada pukul 09.00 wib dan mendapat perhatian yang cukup besar dari warga masyarakat. Mereka tampak bersemangat mengikuti tim fogging melakukan pengasapan dari rumah ke rumah.
Sementara itu, Ketua RT setempat, Zamzami mengucapkan terimakasih dengan adanya kegiatan ini. "Fogging ini sangat berarti sekali bagi kami, apalagi beberapa warga kami baru keluar dari rumah sakit akibat demam berdarah. dan pasca pemulihan ini kami sangat terbantu dengan adanya kegiatan ini,"tegasnya.

Presiden Hadiri Perayaan Imlek Tingkat Nasional

Jakarta ( Berita ) : Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menghadiri Perayaan Tahun Baru Imlek Tingkat Nasional 2560 yang diselenggarakan Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin).

Acara yang dilaksanakan Minggu [01/02] sore di Plenary Hall Jakarta Convention Center mengusung tema “Tuhan melihat seperti rakyat melihat, Tuhan mendengar seperti rakyat mendengar”.

Menurut Ketua Panitia perayaan Dede Hasan Senjaya, tema tersebut bertepatan dengan hajatan Pemilu yang akan segera digelar dalam waktu dua bulan lagi. “Tema tersebut sengaja diangkat, untuk mengingatkan kita semua bahwa hakikat demokrasi adalah dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Oleh karenanya, siapapun yang kelak menjadi wakil rakyat atau presiden, yang perlu diingat adalah bekerja sebaik-baiknya untuk kepentingan rakyat dan negara,” kata Dede.

Matakin berharap hal tersebut direnungkan oleh para calon anggota legislatif maupun calon presiden yang hendak berlaga pada Pemilu 2009.Di balik keluguannya, Matakin mengingatkan, rakyat memiliki kearifan dan kebijaksanaan sendiri yang patut didengar oleh wakil rakyat.

“Karena itu, diperlukan introspeksi diri sebelum seseorang memberanikan diri mencalonkan diri sebagai wakil rakyat atau presiden,” kata Dede.

Pada acara yang dihadiri sekitar 5.000 warga Khonghucu Presiden didampingi Ibu Ani Yudhoyono serta Menteri Agama Maftuh Basyuni.

Hak Sipil Warga Tionghoa

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta agar hak-hak sipil Umat Konghucu dan warga Tionghoa untuk terus dipenuhi. Dalam pidatonya pada Perayaan Tahun Baru Imlek 2560 di Jakarta Convention Center (JCC), Minggu, Presiden meminta agar menteri-menteri terkait maupun pejabat di tingkat pusat dan daerah untuk terus meningkatkan pelayanan kepada kaum Tionghoa di Indonesia. “Siapapun, termasuk Umat Konghucu dan masyarakat Tionghoa adalah bagian integral dari warga bangsa yang sama-sama kita cintai,” kata Presiden.

Menurut Presiden, dalam era reformasi yang telah berjalan sepuluh tahun di Indonesia, diskriminasi terhadap warga Tionghoa tidak boleh terjadi lagi. Warga Tionghoa, kata Presiden, harus dipenuhi hak-hak sipilnya sesuai dengan UU No 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Indonesia.

Terpenuhinya hak sipil warga Tionghoa seperti catatan sipil, pembangunan rumah ibadah maupun pendidikan Agama Khonghucu, menurut Presiden, adalah salah satu buah reformasi dan menunjukan kerukunan kehidupan beragama di Indonesia yang semakin membaik.

Presiden mengatakan, membaiknya kehidupan beragama dan pemenuhan hak sipil kaum Tionghoa adalah kemajuan yang telah berhasil dicapai pemerintah selama lima tahun terakhir.

Kepada warga Tionghoa yang sebagian besar bergerak di bidang perekonomian, Presiden berpesan agar mereka bekerjasama dengan pemerintah membantu momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Gunakan Hak Politik

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengajak seluruh umat Khonghucu dan warga Tionghoa Indonesia untuk menggunakan hak pilih pada Pemilu 2009.

Ajakan Presiden disampaikan dalam pidato Perayaan Tahun Baru Imlek Nasional 2560 yang diselenggarakan Majelis Tinggi Agama Khonghucu (Matakin) di Jakarta Convention Center (JCC), Minggu.

“Menghadapi Pemilu yang segera digelar, saya mengajak segenap umat Khonghucu dan warga Tionghoa serta segenap komponen bangsa di Tanah Air untuk menggunakan hak pilih secara baik,” kata Presiden.

Dalam perayaan Tahun Baru Imlek oleh Matakin yang telah lima kali dihadiri Presiden Yudhoyono selama masa jabatannya itu, Presiden berharap ajang Pemilu 2009 dapat menjadi pendidikan politik yang cerdas dalam suasana aman, tenteram dan damai.

Dalam kaitan itu, Presiden berharap rakyat Indonesia dapat selalu menjaga kerukunan dan kebersamaan demi suksesnya kehidupan demokrasi.

Tema Perayaan Tahun Baru Imlek Nasional 2560 yang diangkat oleh Matakin adalah “Tuhan melihat seperti rakyat melihat, Tuhan mendengar seperti rakyat mendengar”.

Tema tersebut berkaitan dengan ajang Pemilu 2009 yang segera dilaksanan oleh rakyat Indonesia. Presiden mengatakan Perayaan Imlek adalah momentum tepat untuk intropeksi diri dan refleksi serta mengevaluasi dan menghayati

kebersamaan.

Presiden mengingatkan, kebersamaan harus dipegang teguh sebagai modal pembangunan bangsa. “Gunakan setiap momentum untuk memperkokoh kebersamaan dan kehidupan bangsa yang harmonis, bukan untuk saling menghujat dan memfitnah,” kata Presiden.

Mengutip narasi Imlek yang disampaikan Ketua Matakin Budi Santoso Tanuwibowo, Presiden mengingatkan sebuah bangsa akan hancur binasa bila tidak ada kerukunan di antara rakyatnya dan pemimpinnya saling menista.

Untuk itu, Presiden mengajak seluruh rakyat dan pemimpin di Indonesia untuk menghayati pesan moral tersebut demi keselamatan demokrasi dan keutuhan kehidupan berbangsa. (ant )

Galeri Foto