Senin, 23 Maret 2009

Bakti Sosial


Gotong Royong dan membangun pesanggrahan di areal pekuburan warga di kecamatan Tampan.

Bersama Tokoh Masyarakat


Bersama Tabrani Rab bersilaturahmi dengan masyarakat.

Silaturahmi dengan Konstituen


Berorasi bersama kader Golkar dihadapan konstituen

Juru Kampanye Partai Golkar


Bersama Fungsionaris Partai Golkar, Herman Abdullah dalam kampanye dilapangan Cipta Karya,Kecamatan Tampan.

Mengunjungi Slamet


Mengunjungi Slamet, warga tidak mampu penderita kelainan pertumbuhan.
Usia 11 tahun, namun kondisi fisik masih seperti balita.

Rabu, 18 Maret 2009

Senin, 09 Maret 2009

Gerak Jalan Santai Bersama Walikota Pekanbaru.



Pekanbaru - Warga Perumahan villa Paus Indah, melaksanakan gerak jalan santai, perlombaan pidato dan bazzar dalam rangka merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW 1421 Hijriah pada hari minggu (8/3/) kemarin. Acara ini secara resmi dibuka oleh Walikota Pekanbaru Herman Abdullah dengan pelepasan peserta gerak jalan santai. Puluhan peserta jalan santai tampak antusias mengikuti acara yang digelar oleh Majelis Taklim RW XII kelurahan Tangkerang Tengah ini. Walikota menyatakan apresiasi yang tinggi kepada warga Perumahan Villa paus Indah. Dirinya menyatakan kegiatan-kegiatan postif yg bertujuan meningkatkan kebersamaan masyarakat harus terus digiatkan. Dengan demikian, tujuan kebersamaan ini pada akhirnya dapat membantu program-program pemerintah kota.
“Kalau masyarakat sudah dapat menyamakan persepsi seperti ini, apapun yang dibangun pasti akan selesai dgn baik,” jelasnya.
“Selain itu, semangat kebersamaan ini dapat mewujudkan hal-hal positif seperti meningkatkan keamanan komplek atau pun membangun posyandu bersama,”lanjut Herman.
Pada kesempatan yang sama, Herman Abdullah juga meminta warga untuk menjaga kebersihan dan keasrian daerah tempat tinggal masing-masing, mengingat akan adanya penilaian daerah terbersih oleh Pemko pekanbaru.
Sementara itu, aktifis perempuan Erna Willianti dan anggota DPRD Kota Pekanbaru Diana Razak yang turut serta mendampingi Walikota dalam acara ini, merasa bangga dapat berperan serta mensukseskan acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW ini. Dalam acara ini, Erna dan Diana diberi kesempatan untuk menyumbangkan beberapa hadiah door prise bagi para peserta lomba. Erna menyatakan sumbangan ini merupakan bentuk kepeduliannya untuk memberikan motivasi positif bagi masyarakat.
“Saya merasa bangga dapat hadir dalam kebersamaan ini, semoga kebersamaan yang tercipta saat ini dapat terus menjalin silaturahmi diantara kita,”ungkap Erna.
“Selain itu, acara seperti ini akan terus meningkatkan moralitas dan kepedulian social, terutama dalam hal-hal rohaniah dan religious,”jelasnya.(ey)

Peletakan Batu Pertama Kantor MUI Tenayan


Pertemuan Dengan Serikat Buruh


Erna Willianti menyampaikan orasi didepan Serikat Buruh Riau

Penutupan Gubernur Cup Angkasa Badminton Centre


Bersama murid-murid Witama School di wawancarai wartawan dalam penutupan Gubernur Cup.

Selasa, 03 Maret 2009

Peresmian Lapangan Bulutangkis ABC


Ketua Umum PB PBSI Bp. Djoko Santoso,Gubernur Riau
Bp. Rusli Zaenal dan Erna Willianti saat acara pelantikan pengurus Pengda PBSI Riau pada hari Sabtu, 28/02/09 di Pekan Baru. Usai pelantikan pengurus dilanjutkan dengan acara pembukaan kejuaraan bulutangkis Gubernur Riau Cup & ABC Open 2009 serta peresmian Gedung Bulutangkis Angkasa Badminton Center

Senin, 02 Maret 2009

Pekerja Seni Pekanbaru Dukung Erna Willianti


“ Potensi dan skill seniman di Riau ini tidak kalah dibandingkan para seniman-seniman dari daerah lain di Indonesia ini. Bahkan banyak yang mencapai prestasi puncak dipentas nasional maupun internasional,” Demikian ungkapan Rison Idham, Ketua Ikatan Perupa Moda Riau dalam pertemuan khusus antara seniman Riau dengan caleg Golkar nomer 8 dapil Pekanbaru Erna Willianti pada selasa (3/3/2009) kemarin.
Dalam pertemuan itu, Rison menyampaikan aspirasi dari para seniman Riau khususnya Kota Pekanbaru, bahwa potensi besar ini tidak maksimal tergarap oleh Pemerintah Derah maupun wadah kesenian yang ada saat ini. Menurutnya, seniman yang berada pada tataran grass root mempunyai banyak ide kreatif yang secara langsung mengaplikasikan budaya dan kesenian Melayu di propinsi ini. Namun hal ini belum tersentuh secara langsung, sehingga potensi besar tersebut hanya diketahui oleh segelitir komunitas saja.
“Kami menyampaikan aspirasi ini kepada Ibu Erna Willianti, mengingat beliau merupakan salah satu tokoh pendidikan yang konsen memperhatikan kesenian,”ujar Rison.
“Kedepan jika terpilih nanti, kami ingin Ibu Erna Willianti memperjuangkan komunitas seniman ini dengan memberi ruang kepada kami untuk terus berkarya,”tambahnya.
Kesempatan dan ruang karya yang diinginkan oleh para seniman ini berupa lokasi semacam pasar seni atau pun pameran seni yang dapat menampung semua jenis karya seni yang ada di Riau.
“Dengan adanya pasar seni itu, kesempatan kami untuk mengaplikasikan ideologis berkesenian dan berkarya dapat diapresiasi oleh masyarakat,”jelas Indra Maiyeldi owner Karefa Art Gallery.
Menanggapi hal ini, Erna Willianti menyebutkan bahwa berkesenian sangat penting untuk mewujudkan kecerdasaan anak bangsa. Hal ini tidak terlepas dari segi pendidikan dan hubungan sosial budaya yang secara langsung dapat terbina oleh para seniman.
“Kita akan berusaha dan memperjuangkan hal ini, sehingga pada kelanjutannya membuka lapangan pekerjaan bagi para pekerja seni di Riau ini,”imbuh Erna.
“Multiflyer effect akan terjadi jika kita konsisten melakukan yang terbaik dibidang seni ini, dan sebaiknya hal ini diperjuangkan melalui sistem pemerintahaan yang ada,”jelasnya.
Komitmen Erna memperjuangkan para pekerja seni, menjadi alasan para seniman ini memberi dukungan pada dirinya untuk maju menjadi wakil rakyat di DPRD Propinsi.
“Pilihan kami jatuh kepada ibu Erna Willianti, semoga pada akhirnya beliau mampu mencarikan solusi bagi kami untuk tetap berkarya,” ungkap Indra.

Erna Willianti Kunjungi Penderita Gangguan Jiwa


Sorot mata Wijaya Kusuma (48) nampak kosong dan merah ketika menatap kedatangan kami bersama rombongan pada akhir pekan lalu kerumah bata tanpa plester milik orang tuanya itu. Pria anak dari pasangan Zakari (78) dan Nursida (66) warga RW01 RT01 kelurahan Tangkerang Timur Kecamatan Tenayan ini sudah sekitar 9 tahun menderita gangguan jiwa. Menurut Zakari, anaknya tidak bisa mendapat pengobatan dikarenakan tidak mampu membayar biaya rumah sakit. Padahal jika sedang kambuh, tabiat Wijaya meresahkan keluarga dan warga sekitar.
“Dulu kami pernah membawa berobat anak kami, karena biaya tidak cukup makanya kami bawa pulang kerumah saja,”tutur Zakari. Saat ini dirinya berharap pemerintah atau pun donator dapat memberikan bantuan pengobatan bagi anaknya, sehingga tidak lagi meresahkan bagi masyarakat sekitar.
“Kalau sedang kambuh, dia suka memecahkan barang-barang dan memukul orang-orang yang ada disekitarnya,”ujarnya dengan mimik wajah memelas. Segala usaha sudah dilakukan untuk pengobatan anaknya namun orang tua yang mengaku tidak pernah mendapatkan BLT (Bantuan Langsung Tunai) dari pemerintah ini tidak mampu menutupi biayanya. Sementara anak-anaknya yang lain tidak mampu membantu apa-apa.
Dalam kunjungan ini, Ketua Yayasan Pendidikan Witama yang juga politisi partai Golkar Erna Willianti menyatakan keprihatinannya. Dirinya meminta pemerintah dapat memperhatikan hal-hal seperti ini yang sering terjadi dimasyarakat. Menurutnya, anggaran pemerintah untuk kesehatan harus dapat disalurkan kepada orang-orang tidak mampu seperti keluarga ini.
“Kita berharap, pemerintah dapat memperhatikan warganya melalui pemerintahan tingkat paling bawah, RT dan RW, dengan demikian pelayanan kesehatan pemerintah dapat tepat sasaran,”ujarnya.
“Ini masih salah satu kasus yang kita temukan, mungkin masih banyak lagi kasus warga tidak mampu seperti ini di Pekanbaru, oleh karena itu sangat dibutuhkan kepedulian masyarakat dan bantuan pemerintah bagi mereka ini,”imbuh Erna lagi. Dirinya juga berjanji untuk mengusahakan pengobatan ke Rumah Sakit Jiwa bagi Wijaya Kusuma sehingga keluarga dan masyarakat tidak lagi diresahkan.
Sementara itu, Irma warga sekitar rumah Wijaya menyatakan terimakasih yang mendalam kepada Erna Willianti dan semua pihak yang membantu keluarga ini. “Kami sangat berterimakasih kepada ibu Erna Willianti dan rekan-rekan wartawan yang sudi meluangkan waktu untuk melihat dari dekat kondisi keluarga tidak mampu di daerah kami ini,”ujar Irma.